Teori Roda Kehidupan

Written By Teguh Fila on Friday, September 21, 2007 | Friday, September 21, 2007

Ini adalah posting gw yang kedua, mudah-mudahan lebih menarik dari yang pertama. Kata orang hal yang di lakukan untuk kedua kalinya itu lebih baik dari yang pertama karena tidak melakukan kesalahan yang pernah terjadi. Kenapa gw bilang kayak gitu, karena gw pernah mengalaminya sendiri seperti, gw jalan terus pada saat lampu udah berubah dari hijau kewarna merah eh…ketabrak deh. So, kalo udah lampu merah gw saranin berhenti aja dahulu biar ga terjadi hal seperti yang gw alami.


Tulisan gw yang kedua ini berisi tetang roda kehidupan, bukan tiga roda kalo itumah obat nyamuk. Roda kehidupan memiliki prinsip ada yang berada diatas dan pasti ada yang di bawah. Nah kebanyakan orang pasti banyak memilih yang diatas biar ga’ kegencet di bawah. Gw pernah mengalami masa sulit namun selanjutnya berubah perlahan – lahan menjadi lebih baik. Tp apakah orang lain bisa mengalami hal yang sama dengan gw?


Gw rasa bisa aja, karena dalam diri setiap mahkluk hidup pasti memiliki keinginan untuk berusaha menjadi lebih baik dan sifat pantang menyerah. Kebanyakan teori Roda Kehidupan selalu berhubungan dengan masalah ekonomi ( bukan berarti masalah yang laen ga’ da hubungannya ). Setiap orang pernah berada di bawah dan juga diatas ( bukan kegiatan dimalam hari loh…). Gw sangat yakin akan hal itu. Gw pernah liat seseorang yang muncul di tv yang namanya….gw lupa, tapi dia memiliki pengalaman hidup yang keren abiz. Ceritanya begini….


Dia merupakan seorang mantan penghuni “Alcatraz”-nya Indonesia. Dia dihukum penjara selama 15 tahun ( gile bener!!! ) akibat melakukan pembunuhan terhadap seseorang. Setelah selesai menjalani hukuman dia berpetualang ke sebuah kota yang gw juga lupa dimana tepatnya. Di sana dia memulai hidup dengan menjadi jukir + pengamen + jualan rokok + sakit – sakitan deh. Namun gw salut akan ketabahannya. Perlahan – lahan dia mulai mampu mengumpulkan money sedikit demi sedikit. Bla blab la….. gwmemang pelupa, dia akhirnya mampu merubah hidupnya menjadi lebih baik yaitu menjadi juragan jengkol ehh… salah, dia akhirya menjadi juragan roti yang sangat kaya.


Itu merupakan cerita singkat seorang yang memiliki sifat pantang menyerah. Tapi jangan disalah artikan bahwa untuk menjadi kaya kita harus bunuh orang terlebih dahulu. Ntar – ntar gw dituduh jadi provokator pembunuhan masal. Mati gw…..tapi mudah – mudahan cerita nyata diatas bisa membagkitkan semangat hidup kita lagi. Bukan hanya soal ekonomi saja, tapi bisa juga hal lain yang bisa membuat kita berpikir untuk mengakhiri hidup karena kita berada di bawah lingkaran roda kehidupan.


Gara – gara masalah ekonomi orang bisa mati, gara – gara cinta orang bisa bunuh diri, gara – gara pake tanktop orang bisa seksi, hehehehehe….semua masalah bisa membuat kita down. Oleh karena itu jangan kayak gitu : - (


Kita jangan cuma melihat diri kita yang sedang jatuh atau sedang berada di bawah. Karena itu bisa membuat kita putus asa. Lihat lah orang lain ( tapi jangan di WC ), masih banyak janda – janda terlantar X sory, masih banyak orang yang mengalami masalah yang lebih berat dari kita. Itu hanya sebuat ujian dalam hidup kita. apabila kita berhasil melewatinya kita akan mendapat hasilnya juga.


Mungkin nanti gw bisa jualan sifat – sifat manusia seperti pantang menyerah gorang ayam, lalapan percaya diri, pecel sabar, bakso tabah. ( semua tu makanan kesukanan gw ) mungkin aja akan laku dijual. Kan banyak orang yang membutuhkan sifat – sifat tersebut dalam membangun hidupnya. So, maju terus pantang mundur tapi kalo ada tikungan jangan lupa belok…..oke!!!

0 comments: