Balada Rokok!!!

Written By Teguh Fila on Wednesday, August 22, 2007 | Wednesday, August 22, 2007

“Indonesia adalah surga bagi para perokok; Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru, diam-diam menguasai kita” tulis Taufiq Ismail dalam puisinya yang sarkastik tapi sangat memikat “Tuhan Sembilan Senti”.


Pernyataan diatas memang ada benarnya jg ya. Bagaimana tidak disetiap gw jalan pasti ketemu orang yg menghisap rokok mulai dari tukang ojek, pedagang, pegawai pemerintahan, guru, mahasiswa, bahkan sampai anak ingusan (maksudnya anak yg baru bisa ngeluarin ingus…lha!). Berbagai segi kehidupan telah dirasuki, mulai dari segi tiga, segi empat….ga’nyambung lagi. Itulah yg mungkin dimaksudkan oleh Taupiq Ismail di dalam puisinya sebagai tuhan baru.


Untuk memngingat kembali, rokok itu adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung Negara, mungkin Negara arab lebih panjang) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah dan diberi minyak nyong-nyong biar laris. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut dan bagian tubuh lainnya (bisa lewat hidung dan lubang lainnya bagi para perokok eXstrim) pada ujung lain.


Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa (coba kalo Indonesia waktu itu sudah merokok bisa-bisa sekarang jd bangsawan semua hahaha..). Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.


Gw bisa mengatakan bahwa rokok adalah raja nya sponsor dan iklan. Mulai dari kegiatan anak muda, olah raga (Hidup Arema……), pembatas jalan, bahkan sampai ke sekolah – sekolah. Gw kadang berpikir bagaimana mengurangi prokok kalo iklannya ada dimana – mana. Tapi yang paling buat gw bingung ada larangan merokok di tempat umum, tapi tidak dibarengi dengan disediakannya tempat khusus rokok. Apa ngerokok harus di dalam WC terus, bosan lagi…..Nah, udah tau kan bagaimana susahnya membasmi penggunaan rokok yang hampir sama susahnya membrantas KKN…..


Kalo gw bicara soal akibat dari kerugian merokok pasti semua pada tau. Kan di kemasan rokok udah dikasih tau, “Rokok ‘dapat’ menyebabkan bla bla bla”. Tapi yang itu kan cuma untuk rokok yang ‘dapat’ aja, bisa dapat dijalan ato di bak sampah bukan untuk rokok yang dibeli, bener kan!!! Untuk masalah rugi ya… paling minim kena batuk2 tiap hari, dan paling banter kan cuma pindah tidur aja ke kuburan. Gitu Aja Ko Repot....


Rokok tidaklah semua bersifat merugikan. Negara selalu diuntungkan dengan adanya produsen rokok yg bertaburan di Negara yang kaya akan tembakau. Pendapatan dari cukai rokok konon memang sangat besar. Selain itu, ada ribuan petani tembakau yang tergantung pada industri ini. Juga ada ratusan ribu buruh yang melinting rokok cigaret yang dibanggakan Indonesia. Bayangkan aja klo ga’ ada pabrik rokok, bisa – bisa makin banyak penganguran yang ada. Kalo bicara ekonomi, industri ini jelas trickle down effect-nya (Ce ile b’laga pinter padahal IP nya….Ndeso). Belum lagi kalau bicara perputaran uang di dunia periklanan yang dimuntahkan oleh perusahaan rokok. Gile bener, coba harga rokok dinaikin lagi biar bisa bayar utang Negara yg katanya ga’ akan lunas ampe 7 turunan.



Ada yang berpendapat bahwa seorang perokok tidak hanya mempunyai sisi negative (jd kyak arus listrik aja) seperti dilansir oleh berbagai kalangan, tetapi perokok juga mempunyai sisi positif atau keuntungan. Hal ini merupakan kabar gembira bagi perokok lantaran mempunyai argumen yang kuat bahwa “tidak selamanya merokok berbahaya”.


Keuntungan merokok (kata nya):


1.Perokok pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif, maka untuk mengurangi resiko tersebut aktiflah merokok.
2. Menghindarkan dari perbuatan jahat karena tidak pernah ditemui orang yang membunuh, mencuri dan berkelahi sambil merokok… tapi mungkin aja habis membunuh baru merokok ataupun sebelum membunuh merokok dulu
3. Mengurangi resiko kematian: Dalam berita tidak pernah ditemui orang yang meninggal dalam posisi merokok.
4. Berbuat amal kebaikan: Kalau ada orang yang mau pinjam korek api paling tidak sudah siap / tidak mengecewakan orang yang ingin meminjam.
5. Baik untuk basa-basi / keakraban: Kalau ketemu orang misalnya di Halte CSW kita bisa tawarkan rokok.
Kalau basa-basinya tawarkan uang kan nggak lucu.
6. Memberikan lapangan kerja bagi buruh rokok, dokter, pedagang asongan dan perusahaan obat batuk.
7. Bisa untuk alasan untuk tambah gaji karena ada post untuk rokok dan resiko baju berlubang kena api rokok.
8. Bisa menambah suasana pedesaan / nature bagi ruangan ber AC dengan asapnya sehingga seolah-olah berkabut.
9. Menghilangkan bau wangi-wangian ruang bagi yang alergi bau parfum.
10. Kalau mobil mogok karena busi ngadat tidak ada api, maka sudah siap api.
11.
Membantu program KB dan mengurangi penyelewengan karena konon katanya merokok bisa menyebabkan impoten.
12. Melatih kesabaran dan menambah semangat pantang menyerah karena bagi pemula merokok itu tidak mudah, batuk-batuk dan tersedak tapi tetap diteruskan (bagi yang lulus).
13. Untuk indikator kesehatan: Biasanya orang yang sakit pasti dilarang dulu merokok. Jadi yang merokok itu pasti orang sehat.
14. Menambah kenikmatan: Sore hari minum kopi dan makan pisang goreng sungguh nikmat. Apalagi ditambah merokok!
15. Tanda kalau hari sudah pagi, kita pasti mendengar ayam merokok.
16. Anti maling, waktu perokok batuk berat di malam hari.
17. Membantu shooting film keji, rokok digunakan penjahat buat nyundut jagoan yang terikat dikursi… Ha ha ha… penderitaan itu pedih jendral…!!!
18. Film Koboy pasti lebih gaya kalau merokok sambil naik kuda…
19. Teman pup yang setia.
20. Bahan inspirasi dan pendukung membuat Tugas Akhir, sehingga seharusnya dicantumkan terima kasih untuk rokok pada kata sambutan….
(Gile kali yeee.)

Dan buat sedikit renungan sebelum tidur (Dongeng kaleeee...) :

Rokok di Surga

Konon ada seorang kyai yang hobby ngerokok. Tapi karena kasih sayang menghapuskan banyak dosa, maka sang kyai diampuni dosa-dosanya, dan dimasukkan ke surga.

Cuman di surga, pak kyai masih resah. Jadi dia manggil oom malaikat: Oom Malaikat, kalau di surga saya boleh minta apa aja, saya minta rokok donk.

Malaikat langsung menyediakan rokok berbagai cita rasa. Sang kyai dengan suka cita membuka kemasannya, meraba-raba, menciuminya, mengambil rokok sebatang, lalu

Om Malaikat, apinya gimana?

Dan kata malaikat, Apinya ada di neraka.

Pak Kyai langsung beristighfar.



Baydewei, gw ga’berada di sisi manapun, perokok aktif atopun pasif, PDI ato Golkar, Mahasiswa ato dosen (mulai ga’ nyambung)….Apa yg gw tulis bener Apa Adanya Aja yang penting masih dalam kisaran logika nyata.O.K. Give your comment!!!

0 comments: