Kembali kemasalah mudik. Mudik kali ini merupakan acara mudik gw yang ketiga kalinya. Kalo zaman dulu gw ga’ pernah mudik sih, bingung mau mudik kemana, semua family gw besemayam di kota “panas” ini. Coba family gw tinggal di Jepang atau di Inggris kan mudiknya jadi kerenz, jalan” keluar negeri gitu loh.
Untuk kali ini gw mudik naek pesawat bareng sama orang” aneh yang jg temen gw satu kost”an dr kalimantan juga ( rody+fandy ->yang jika dilihat dari jauh 2 orang ini mirip orang utan yang sedang pacaran). Untung gw punya uang lebih jadi bisa naek pesawat, coba kalo taon” kemaren gw mudik pake kapal laut (gile bener!!!). Bayangin aja coba, dari surabaya ke banjarmasin itu sekitar 18 jam ( kalo tidak molor ) tambah gw sedang puasa. Jika, gelombang besar perjalanan itu lebih terasa, badan sakit” kaya habih digilas sm truk batu bara, kepala pusing 12 keliling kayak habis di hajar K.O oleh Mike Tyson. Sumpah kalo gw pulang naek kapal laut gw sengsara banget....!
Tapi, dua tahun yang lalu saat gw mudik naek kapal laut gw mendapat pengalaman yang sangat membosankan (1000X bosan). Waktu itu gw naek kapal Kumala tujuan Banjarmasin dan waktu itu gw dapat tempat di dek 2. dan di sebelah gw ada seorang laki-laki tua, sekitar 60 tahunan gitu.
Selama sekitar lebih dari setengah perjalana, ato 4-5 jam sebelum sampai ditujuan laki-laki-tua itu mulai membuka pembicaraan yang rada” bertemakan tentang agama. Sebagai salah satu mahasiswa yang kuliah di universitas agama kelas kakap gw meladeni pembicaraan tersebut. Namun, karena laki-laki-tua itu lebih banyak pengalaman, gw mulai kalah dan akhir”nya gw kasih nasehat” yang rada aneh gitu. laki-laki-tua itu pun menasehati gw layaknya menasehati orang yang telah makan manusia (kayak sumanto). GW tambah bosan karena mukanya mirip Aa Gym dan bibirnya mirip tukul. Lamaaaa banget rasanya waktu itu, sampai” gw mau muntah dengerin ceramahnya itu. Untungnya kapal udah sampai tujuan, coba kalau masih ditengah laut, bisa” gw mati di nasehati.
Itulah namanya mudik, kita ga’ tau apa yang terjadi. Banyak resiko yang kita alami selama dalam perjalanan menuju kampung halaman. Kita bisa ketemu sama orang yang aneh, bisa ketemu binatang buas, dan mungkin saja mendapat musibah kecelakaan (jangan sampai ya Allah). Doa’in gw biar selamat sampai tujuan ya… Yang pengen mudik juga, siapkan diri baik” dan jaga stamina agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi. Dan teruslah berdoa agar kita bisa berlebaran bersama orang – orang yang kita cintai. Amin.
1 comments:
Wah selamat menikmati mudik naek pesawat Bung Teguh ... saya juga pernah menderita naek kapal cepat dari Tanjungpriok- pontianak ....16 jam menderita karena ombak ...muntah terus ...tapi syukur sekarang anda pulang naek pesawat.
Salam sama keluarga di Kampung, dan tak lupa saya ucapkan "selamat lebaran"
Salam Jabat Erat
Partisimon Partogi
http://partisimon.com
Post a Comment